PENGUKURAN
ULIR DENGAN MICROMETER ULIR
Sistem ulir
sudah dikenal dan sudah digunakan oleh manusia sejakbeberapa abad yang lalu.
Tujuan diciptakannya sistem ulir ini padadasarnya adalah mendapatkan cara yang
mudah untuk menggabungkan atau menyambung dua buah komponen sehingga gabungan
ini menjadi satu kesatuan unit yang bermafaat sesuai dengan fungsinya. Sebelum
teknologi industri maju pembuatan ulir hanya dilakukan dengan tangandan sudah
tentu hasilnya kasar.
Pada abad ke
18 yaitu pada masa Revolusi Industri, Inggris mulai memproduksi sistem ulir
dengan peralatan yang waktu itu sudah dipunyai. Karena belum ada standarnya
maka antara ulir yang satu dengan ulir yang lain (ulir luar dan ulir dalam)
jarang diperoleh kecocokan waktu digabungkan. Pada tahun 1841 seorang ilmuwan
Inggris bernama Sir Joseph Whitworth mulai mencoba membuat standar ulir yang
hasilnya sampai sekarang dikenal dengan nama ulir yang hasilnya sampai sekarang
dikenal nama ulirPada tahun 1864, Wiliam Sellars, seorang ilmuwan Amerika
mengembangkan sistem ulir yang kemudian digunakan di Amerika Serikat pada masa
tersebut. Ulir buatan Sellars ini diberi rekomendasi oleh Franklin Institut.
Meskipun demikian, ulir Sellars tidak cocok dipasangkan dengan ulir Whitworth
karena sudut ulirnya berbeda.
Pada tahun
1935, American Standard mulai mengenalkan standar sudut ulir sebesar
60°. Akan tetapi masih juga beluM ada standar yang sama antara beberapa negara
seperti Kanada, Inggris dan Amerika. Akhirnya, pada masa perang dunia kedua,
terjadi persetujuan antara Kanada, Inggris dan Amerika untuk menggabungkan
standar ulir Inggris dan Amerika yang sekarang terkenal dengan nama Ulir
Unified. Dengan ulir unified ini penggunaan sistem ulir di ketiga
negara tersebut menjadi fleksibel karena adanya keseragaman dalam standarnya.
Dari
sejarah singkat di atas nampak bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi
perindustrian maka penyederhanaan sistem ulir pun mulai dilakukan. Dalam kaitan
ini, Organisasi Standar Internasional (ISO) pun telah membuat standar
tersendiri untuk sistem ulir. Perubahanperubahan dan pengembangan sistem
standar ulir ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh komponen-komponen
yang berulir mempunyai sifat mampu tukar (interchangeability) dan dapat
diproduk dalam jumlah besar. Whitworth.
Kini,
penggunaan sistem ulir untuk penyatuan dua komponen
hampir
terdapat dalam semua hasil teknologi. Dari hasil teknologi
perindustrian
yang tingkat ketelitiannya rendah (kasar) sampai pada hasil industri yang
tingkat ketelitiannya sangat tinggi (presisi) tidak bisa lepas dari yang
namanya ulir. Sistem ulir telah menjadi salah satu factor penting dalam
kemajuan industri pada semua jenis produksi. Makin tinggi tingkat ketelitian
suatu komponen dibuat berarti makin tinggi pula tingkat ketelitian sistem
ulirnya. Untuk dapat membuat komponen yang berulir maka perlu dipelajari seluk
beluk mengenai ulir khususnya dalam hal sistem pengukurannya.
A. Jenis
Ulir dan Fungsinya
Secara umum
jenis ulir dapat dilihat dari gerakan ulir, jumlah ulir dalam tiap gang (pitch)
dan bentuk permukaan ulir. Bisa juga jenis ulir ini dilihat dari standar yang
digunakan, misalnya ulir Whitworth, ulir metric dan sebagainya.
1. Jenis
Ulir Menurut Arah Gerakan Jalus Ulir
Menurut arah
gerakan ulir dapat dibedakan dua macam ulir yaitu ulir
kiri dan
ulir kanan. Untuk mengetahui apakah suatu ulir termasuk ulir kiri atau ulir
kanan dilihat arah kemiringan sudut sisi ulir. Atau bisa juga dicek dengan
memutar pasangan dari komponen-komponen yang berulir misalnya mur dan baut.
Apabila sebuah mur dipasangkan pada baut yang kemudian diputar ke kanan (searah
jarum jam) ternyata murnya bergerak maju maka ulir tersebut termasuk ulir
kanan.
Sebaliknya,
bila mur diputar arahnya ke kiri (berlawanan dengan
arah jarum
jam) ternyata murnya bergerak maju maka ulir tersebut
termasuk
ulir kiri. Jadi, pada ulir kanan, kalau akan melepaskan mur dari bautnya maka
mur harus diputar ke kiri. Sedangkan pada ulir kiri, untuk melepaskan murnya
adalah dengan memutar mur ke kanan. Yang paling banyak digunakan adalah ulir
kanan.
2. Jenis
Ulir Menurut Jumlah Ulir Tiap Gang (Pitch)
Dilihat dari
banyaknya ulir tiap gang (pitch) maka ulir dapat di
bedakan
menjadi ulir tunggal dan ulir ganda. Ulir ganda artinya dalam
satu putaran
(dari puncak ulir yang satu ke puncak ulir yang lain) terdapat lebih dari satu
ulir, misalnya dua ulir, tiga ulir dan empat ulir. Untuk ulir ganda ini
biasanya disebutkan berdasarkan jumlah ulirnya, misalnya ganda dua, ganda tiga
dan ganda empat. Gambar 4.1 menunjukkan bagan dari ulir tunggal dan ulir ganda.
Melihat bentuknya, maka satu putaran pada ulir ganda dapat memindahkan jarak
yang lebih panjang dari pada satu putaran ulir tunggal.
3Jenis Ulir.
Menurut Bentuk Sisi Ulir
Melihat
bentuk dari sisi ulir ini maka ulir dapat dibedakan menjadi
ulir segi
tiga, segi empat, trapesium, parabol (knuckle). Bentuk ulir ini juga ada
kaitannya dengan standar yang digunakan. Berikut ini berapa contoh dari bentuk
ulir.
4. Fungsi
Ulir
Dengan
adanya sistem ulir memungkinkan kita untuk
menggabungkan
atau menyambung beberapa komponen menjadi satu unit produk jadi. Berdasarkan
hal ini maka fungsi dari ulir secara umum dapat dikatakan sebagai berikut:
a. Sebagai
alat pemersatu, artinya menyatukan beberapa komponen
menjadi satu
unit barang jadi. Biasanya yang digunakan adalah ulirulir segi tiga baik ulir
yang menggunakan standar ISO, British
Standard maupun American Standard.
b. Sebagai
penerus daya, artinya sistem ulir digunakan untuk
memindahkan
suatu daya menjadi daya lain misalnya sistem ulir
pada
dongkrak, sistem ulir pada poros berulir (transportir) pada
mesin-mesin
produksi, dan sebagainya. Dengan adanya sistem ulir ini maka beban yang relatif
berat dapat ditahan/diangkat dengan daya yang relatif ringan. Ulir segi empat
banyak digunakan disini.
c. Sebagai
salah satu alat untuk mencegah terjadinya kebocoran,
terutama
pada sistem ulir yang digunakan pada pipa. Kebanyakan yang dipakai untuk
penyambungan pipa ini adalah ulir-ulir Whitworth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar